Sinopsis Film Dokumenter "Kisah Genre Lokalisasi Dolly"
Kisah ini
berasal dari daerah di daerah Jarak, Pasar Kembang, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Di daerah tersebut adalah daerah lokalisasi tempat jual
beli wanita pekerja seks yang terbesar di ASIA. Tentu ada dampak positif dan
ada dampak neagtifnya didaerah lokalisasi tersebut. Dampak positifnya yaitu
ekonomi dari warga lokalisasi sangat bergantung terhadap adanya lokalisasi.
Namun dampak negatifnya juga banyak . terutama terhadapa remaja disana .
Diantaranya kasus seks diluar nikah
tinggi,melakukan merabah-rabah organ, melakukan berciuman mulut, merabah payudara
dan sebagainya . Bahkan narkotika mirnuman keras rata-rata konsumennya remaja.
Melihat keadaan seperti itu, terdapat pemuda-pemuda yang berencana merubah dan
menjaga agar pemuda yang ada di lokalisasi tidak terjebak dalam hal negatif.
Dedik, dia adalah ketua dari sekelompok mahasiswa dari
jurusan kesehatan masayrakat yang ingin menyelamtkan remaja-remaja di
lokalisasi. Dia dan teman-teman memiliki progam K-pro(kesehatan reproduksi)
dengan menunjuk remaja-remaja didaerah lokalisasi. Dan juga dia dan teman-teman
memiliki pembinaan-pembinaan terhadap remaja dilokalisasi. Fokusnya
membina / memberikan
informasi yang benar. Tujuannya adalah pemahaman konsep reproduksi remaja ada
tiga dimensi kesehatan reproduksi :
1.
Masalah pubertas
2.
Narkoba
3.
HIV Aids
Remaja perlu dibekali informasi yang benar ujung-ujungnya kita sebut kesehatan
reproduksi remaja. Serta sekelompok mahasiwa ini ingin membangkitkan peran
karang taruna di kawasan lokalisasi. Jadi mas dedik dan kawan-kawan
merevitalisasi peran karang taruna sebagai penggerak anti NAPZA(narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya) serta seks bebas. Jadi mempersiapakn
pemuda agar menjadi informan bagi pemuda lain yang berada dilokalisasi agar
mendapatkan informasi yang benar tentang reproduksi, NAPZA, dan lain-lain.
Menurut pengakuan dari dedik ternyata remaja dilokalisasi banyak yang mencari informasi tentang
reroduksi kepada temannya yang sama-sam tidak mengerti, akhirnya informasi yang
mereka dapatkan menjadi salah. Oleh karena itu perlu adanya informasi yang
benar kepada remaja di lokalisasi. Remaja di lokalisasi perlu diselamatkan.
Mereka memiliki masa depan yang panjang. Semetara pembinaan terkait reproduksi
di tempat lokalisasi di sana tidak berjalan atau tidak ada yang mengurusi.