Jumat, 03 Juli 2015

Dialog Interaktif dengan Pak CT


Acara Dialog interaktif pra muktamar ke-33 Nahdlatul ulama dengan tema "Membangun Kemandirian Ekonomi Rakyat" bersama pengusaha Nasional Chairul Tanjung di Masjid Agung Surabaya malam tadi berlangsung meriah dan menarik. Acara tersebut dihadiri ratusan orang, mulai anak-anak, remaja, mahasiswa, dan orang tua. 

Dalam pengantarnya bapak Choirul Tanjung, beliau menyampaikan kehadiran beliau di acara tersebut yaitu untuk memenuhi tugas dari wakil gubernur Jatim Gus Ipul  berbagi tentang bagaimana membangun kemandirian rakyat atau lebih enak dibilang membangun ekonomi ummat. 

Beliau menyampaikan perlu diketahui penduduk Indonesia yang beragama Islam hampir 90 % dari seluruh jumlah rakyat Indonesia. Namun Ekonomi ummat yang mampu dikuasai hanya kurang lebih 20% saja dari keseluruhan. Beliau bapak CT menyampaikan ketika Ekonomi Ummat hanya mampu menguasai 20 % saja yang salah yaitu para kiyai dan ulama, karena mereka para kiyai dan ulama kurang mendorong kemandirian ekonomi di Negara ini. contohnya pada saat diceramah masjid dan mushola yang ditekankan lebih banyak masalah akhirat, kurang sekali mendalami untuk sukses didunia untuk dapat mencapai kesusksesan di akhirat. akhiratnya OK didunianya juga OK. 
  
Menyinggung tentang MEA pak CT berpendapat pada saat MEA nanti jika benar terjadi pada 31 Desember 2015. Barang dan jasa akan bebas masuk di negara negara anggota ASEAN. Ketika Indonesia kalah bersaing maka barang dan jasa dari luar akan lebih muda untuk menguasai pasar di Indonesia. Kuncinya jika ingin menang yaitu membuat produk atau jasa yang lebih murah, kualitas barang lebih bagus. Ketika Indonesia tidak mampu melakukan kunci tersebut maka Indonesia akan menjadi pasar. jika Indonesia menang maka mereka dari negara luar akan menjadi pasar kita. 
   
Kemudian pak CT juga memberikan motivasi kepada ummat yang ingin menjadi pengusaha beliau menyampaikan bahwa tidak mungkin seseorang merubah nasibnya kecuali dia merubahnya sendiri. keteguhan, tekad luar biasa menjadi kunci utama untuk merubah nasib seseorang. Beliau pak CT juga bercerita bahwa ketika waktu masih kuliah merupakan awal kalinya beliau belajar berwirausaha. Beliau melakukan hal tersebut karena terpaksa, untuk bisa kuliah beliau harus menjadikan kakinya menjadi kepala, kepala menjadi kaki. jika pada saat dahulu Indonesia belum merdeka orang orang berjuang dengan bambu runcing, namun sekarang pejuang yang harus lakukan yaitu pejuang yang mampu merubah hidupnya lebih baik. Membuat dirinya lebih baik, membuat masyarakat lebih baik,  dan membuat bangsa ini lebih baik dari sebelumnya.